Menyayangi Kedamaian Hati
Lepas dari segala hiruk pikuk yang terjadi di sekitar kita, adalah langkah yang bijak ketika kita juga memberi kesempatan bagi diri kita untuk menikmati ketenangan pribadi. Setelah detik demi detik kehidupan harian kita dipersembahkan melulu untuk urusan-urusan keduniawian, pastikan Anda masih menyisakan waktu untuk memelihara ketenangan jiwa.
Banyak cara yang bisa dilakukan. Musik yang lembut seringkali menjadi pilihan utama. Hanya hati-hati, kadang kadang musik yang lembut malah menggiring pada suasana romantis yang bisa saja malah membawa kita pada lamunan yang bukan-bukan. Tapi jangan kuatir, sepanjang kita bisa memfokuskan diri bahwa tujuan kita adalah untuk mencari ketenangan jiwa, maka musik lembut masih tetap bisa menjadi pilihan.
Menikmati keheningan malam di tempat terbuka sendirian. Ini juga banyak dilakukan orang. Di saat Anda sedang lembur di kantor sekali pun, sempatkan diri Anda untuk memandang ke langit lepas, mengamati keindahan kerlip bintang, sekaligus menafakuri kebesaran Tuhan.
Pilihan yang agak 'serius' adalah meditasi. Memang perlu ketekunan serta --kalau bisa-- bimbingan dari orang yang memang memahami soal meditasi ini. Tapi sebetulnya dilakukan sendiri pun bisa. Pertama niatkan bahwa Anda ingin mendapatkan ketenangan dari kegiatan ini. Jangan tegang, karena ketegangan justru akan mengacaukan proses meditasi ini. Relax saja, dan jangan memaksakan diri untuk bisa berhasil melakukan meditasi. Atur nafas, tarik pelan-pelan, tahan beberapa saat, keluarkan pelan-pelan dalam rentang waktu yang kurang lebih sama. Lakukan dengan teratur tapi tetap santai. Rasakan setiap gerakan keluar masuk nafas, sambil memikirkan keberhasilan, ketenangan, kesuksesan. Lakukan secukupnya, tidak perlu terlalu lama, 5 sampai 10 menit sudah cukup. Yang penting, lakukan secara rutin.
Konon menurut para ahli, kegiatan seperti ini, jika dilakukan secara teratur, akan membuat kita lebih siap menghadapi stress dan berbagai masalah dalam kehidupan. Kita menjadi lebih tenang menghadapi situasi segawat apa pun, sehingga keputusan-keputusan yang kita ambil di saat genting sekali pun, masih tetap rasional dan berdasarkan pertimbangan yang matang.
Kalau kedamaian hati masih bisa diperoleh dengan gratis, kenapa juga harus bayar?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home