S A K I T

Manusia mana sih yang nggak pernah sakit? Rasanya tidak ada. Semua pasti pernah merasakan betapa menderitanya ketika harus terbaring sakit. Entah itu di rumah sakit, di rumah sendiri, atau di mana pun. Sama saja. Nggak ada enak-enaknya.

 

Ketika saya tiba-tiba saja harus merasakan demam, tentu saja reaksi pertama adalah kaget dan tegang. Beberapa saat kemudian baru bertanya-tanya, 'kenapa ya, kok tiba-tiba demam?', 'tadi siang makan apa ya?', dsb.

 

Katanya, kata orang-orang bijak, sakit itu peluntur dosa-dosa kecil, jika kita bisa menjalani proses sakit tersebut dengan ikhlas, dan menggunakannya sebagai sarana untuk merenungkan perbuatan yang sudah-sudah. Sebaliknya, sakit hanya merupakan penderitaan tambahan dalam hidup ini, jika kita menjalaninya tanpa rasa ikhlas, penuh dengan buruk sangka kepada Tuhan.

 

Selain bisa dijadikan sarana untuk introspeksi, masa-masa sakit bisa digunakan untuk menyusun strategi agar kita lebih tahan dan lebih siap menghadapi hal yang sama di masa yang akan datang. Dan tentu usaha maksimal akan diperlukan jika kita ingin menghindari hal yang sama, agar penyakit yang sama tidak kembali lagi menyerang kita. Hal lainnya yang bisa dijadikan pelajaran adalah melatih kesabaran. Berusaha ikhlas menerima apa pun yang menimpa kita.

 

Intinya, saya cuma ingin mengatakan, jika saat ini Anda kebetulan sedang sakit seperti saya, tidak perlu merasa menjadi orang yang paling menderita sedunia. Kita justru beruntung bisa segera berlatih meningkatkan kesabaran serta belajar merenungi diri sendiri. Paling tidak, menu makanan yang disiapkan orang-orang di sekitar kita, biasanya lebih istimewa dibanding hari-hari biasa :-) Bukankah itu juga sebuah keberuntungan?

 

(Setelah terbaring beberapa hari: gejala typhus)