BUKA MULUT: Antara Kang Guru dan Kangguru

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

June 29, 2006

Antara Kang Guru dan Kangguru

oleh: Tata Danamihardja
 
Kang Asep, tetangga saya, adalah seorang pria dengan dua anak. Karena profesinya guru, seringkali orang memanggilnya dengan sebutan Kang Guru. Kebiasaan orang Sunda memang begitu. Orang seringkali dipanggil sesuai dengan profesinya.
 
Tapi Kang Guru yang akan saya ceritakan ini lain. Bukan Kang Asep tetangga saya yang guru itu. Lalu apa pula hubungan antara Kang Guru dengan kangguru? Sabaarrr...saya minum dulu :-)
 
Beberapa waktu yang lalu saya iseng-iseng surfing di internet. Biasa, cari barang gratisan. Akhirnya perjalanan saya sampai di sebuah situs yang menawarkan majalah gratisan, namanya lucu: Kang Guru. Majalah ini dikelola IALF (Indonesia Australia Language Foundation) sebagai complement sebuah program radio yang namanya Kang Guru Radio English.
 
Karena penasaran, akhirnya saya berhasil mewawancarai (via email) Ogi Yutarini, Project Coordinator KGRE yang bertanggungjawab mengurusi soal administrasi dan publikasi KGRE. Ogi bergabung dengan program ini tahun 1997, ketika IALF Jakarta memindahkan program KGRE ke IALF Bali. Berikut petikan wawancaranya:
  • Tata: Apa latar belakang dan tujuan didirikannya KGRE?
  • Ogi: Program KGRE dimulai tahun 1989. Program ini didanai oleh AusAID (lembaga bantuan pembangunan luar negeri dari pemerintah Australia). Program radio ini dirancang untuk menghasilkan program siaran radio berbahasa Inggris yang bermutu bagi siswa yang belajar bahasa Inggris.
  • Tata: Apakah KGRE memiliki studio penyiaran sendiri atau hanya memproduksi program siaran?
  • Ogi: KGRE bukan stasiun radio. KGRE memproduksi program siaran dan kami punya studio untuk mengerjakan program tersebut.  
  • Tata: Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan program KGRE mulai dari ide kreatif, naskah, hingga ke produksi?
  • Ogi: Sebagian besar naskah dibuat oleh Capt. KGRE (Mr Kevin Dalton selaku Project Manager of KGRE). Mulai tahun ini kami mempunyai staff baru, dua orang native speaker yang membantu penulisan naskah dan proses rekaman program tersebut. Dan kami juga meminta bantuan staff IALF baik native speaker maupun orang Indonesia untuk meminjamkan suaranya dalam proses rekaman.
  • Tata: Kenapa namanya ditulis Kang Guru dan bukan kangguru atau kangaroo? Ini menarik karena dalam bahasa Sunda, kang itu berarti abang (kang Guru = bang Guru). Ada alasan khusus?
  • Ogi: Kata 'Kang Guru' dan logo binatang kangguru itu untuk mengapresiasi dua hal tentang Indonesia dan Australia. Kata 'kang' dari bahasa Sunda yang berarti 'kakak/brother' dan guru yang berarti teacher, ini untuk menghormati Bahasa Indonesia. Jadi Kang Guru berarti Kakak Guru atau Brother Teacher. Sedangkan logo binatang kangguru merupakan ikon negara Australia.
  • Tata: Kenapa markas KGRE di Bali dan bukan kota lain seperti Jakarta misalnya?
  • Ogi: Sampai tahun 1996 KGRE dikelola oleh IALF Jakarta dan bermarkas di Jakarta. Pada tahun 1997dipindah ke IALF Bali untuk memberi perhatian khusus pada kawasan Indonesia Timur /mewakili kawasan Indonesia Timur.
  • Tata: Mengingat hubungan diplomatik Indonesia Australia yang kurang harmonis belakangan ini, adakah campur tangan pemerintah Australia dalam hal content/muatan program?
  • Ogi: Pemerintah Australia tidak pernah campur tangan dalam hal muatan program. Disamping itu kami tidak berhubungan dengan masalah politik. Kami mengedepankan pendidikan, seni budaya, silang budaya dan kerjasama pembangunan antar dua negara.  
  • Tata: Siapa yang mendanai? Apa yang didapat oleh penyandang dana dari program ini?
  • Ogi: Pemerintah Australia melalui AusAID mendanai seluruh program ini untuk menyediakan sumber pembelajaran bahasa Inggris di seluruh Indonesia, menyediakan informasi tentang Australia kepada pemirsa dari Indonesia dan yang terpenting memberikan kontribusi positif terhadap terciptanya hubungan Indonesia-Australia melalui program peningkatan pemahaman silang budaya.
  • Tata: Apa keuntungan orang mendengarkan program KGRE?
  • Ogi: Tentunya bisa membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris terutama Listening skills dan tentu saja pengetahuan tentang Australia dan Indonesia.
  • Tata: Boleh tahu berapa estimasi pendengar program KGRE di seluruh Indonesia?
  • Ogi: Saat ini KGRE disiarkan oleh 113 station radio diseluruh Indonesia. Dan database penerima majalah KGRE sudah mencapai 15 ribu. Jadi pendengar KGRE pastilah ribuan jumlahnya. 
  • Tata: Katanya majalah KGRE ini gratis ya... Gimana cara mendapatkannya?
  • Ogi: Untuk melengkapi program radio kami juga menerbitkan majalah setiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Siapa saja bisa mendapatkan majalah tersebut dengan mengirim surat atau email dalam bahasa Inggris ke KGRE disertai penjelasan mengapa perlu meminta majalah tersebut.
  • Tata: Bisnis pendidikan/kursus bahasa Inggris masih sangat prospektif di Indonesia. Ada rencana untuk mendirikan lembaga pendidikan kursus bahasa Inggris seperti LIA, EEP, atau yang semacam itu?
  • Ogi: Tidak karena KGRE adalah development project, bukan institusi.
  • Tata: Last question, untuk yang ingin mengetahui lebih banyak tentang KGRE, ada website yang bisa dikunjungi?
  • Ogi: Silakan kunjungi website KGRE - http://www.kangguru.org dan ikuti berbagai kuiz/kompetisi dengan berbagai hadiah menarik. 
  • Tata: Terimakasih atas waktunya. Salam buat temen-temen di KGRE.
  • Ogi: (Tidak menjawab)
Wah, boleh juga ya? Dapetin majalah gratis, terus bisa belajar bahasa Inggris lewat radio. Bukan program baru memang, karena dulu juga Radio Australia seksi Indonesia bikin program pelajaran bahasa Inggris di Radio, cuma sayangnya menggunakan short wave (SW) sehingga kualitas suaranya rada-rada payah. Sedangkan KGRE ini bisa didengarkan di radio FM terdekat di kota Anda, lebih jernih dan kinclong!
 
Programnya juga lebih 'membumi' bagi orang Indonesia, karena kerapkali menghadirkan wawancara ringkas dengan artis/ penyanyi/ seniman Indonesia. Yang sudah pernah diwawancarai antara lain Piyu Padi, Nicholas Saputra dan lain-lain.
 
Nah, Anda yang mau tahu lebih banyak, bisa buka situsnya di http://www.kangguru.org atau kalau mau pake surat atau kartu pos bisa dikirim ke: Kang Guru, IALF, PO BOX 3095, Denpasar 80030 Bali. Jangan lupa untuk menuliskan minimal 75 kata berisi informasi mengenai diri Anda, tentunya dalam bahasa Inggris. Mau coba?


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home