BUKA MULUT: Antara Bush dan Handphone

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

November 16, 2006

Antara Bush dan Handphone

Apakah presiden AS George Walker Bush punya handphone? Ya pasti lah. Masak sih dia nggak punya, orang office boy di kantor-kantor di Indonesia saja punya kok. Bukan itu yang ingin saya sampaikan kali ini. Meski demikian, ini tetap ada kaitannya dengan masalah handphone.
 
Seperti kita tahu, media di Indonesia belakangan ini dipenuhi dengan berita seputar rencana kedatangan George Walker Bush, orang nomor 1 di Amerika, ke Indonesia, tepatnya ke Bogor 20 November mendatang. Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan kunjungan seorang kepala negara ke negara lain. Yang membuat isu ini jadi kontroversial adalah justru persiapan penyambutan yang dilakukan pemerintah Indonesia, di tengah memburuknya citra Amerika di mata dunia.
 
Kedatangan Bush ini memang merepotkan banyak pihak. Bayangkan, dana yang dirogoh dari kocek pemerintah konon mencapai 6 milyar rupiah. Selain itu, pengamanan ekstra ketat juga dilakukan dengan mengerahkan setidaknya 1800 personel aparat gabungan TNI dan Polri, termasuk menempatkan sniper di 10 titik di Bogor. Padahal Bush sendiri biasanya di setiap kunjungan kenegaraan selalu melibatkan sedikitnya 250 agen rahasia (CIA), 150 penasihat keamanan nasional, 15 tim anjing pelacak, kendaraan bersenjata dan sejumlah pesawat serta helikopter tempur.
 
Demi menyambut kedatangan Bush yang tidak lebih dari 10 jam ini, pemerintah Indonesia bahkan tak tanggung-tanggung menggusur pedagang kaki lima, mengganti rute kendaraan umum, meliburkan sekolah yang ada di sekitar lokasi kunjungan, yang tentu saja akan sangat berpengaruh bagi penghidupan rakyat sekitar Bogor. Dua helipad dibangun khusus untuk mendaratnya helikopter yang akan membawa Presiden Bush. Kebun Raya Bogor, tempat dua helipad dadakan tersebut dibangun, tak lagi rimbun. Daun 10 bunga teratai raksasa Victoria Amazone berukuran satu meter yang sangat langka pun terpaksa dibabat, karena rusak diterjang angin dari baling-baling helikopter ketika dilakukan uji coba pendaratan. Selain itu, jaringan telepon seluler di sekitar istana Bogor - yang rencananya akan menjadi tempat pertemuan Bush dan SBY - juga bakal diputus selama 10 jam. Artinya, selama kunjungan Bush di Bogor, orang tidak akan bisa menggunakan handphone di wilayah itu.   
 
Terlepas dari pro kontra mengenai penting tidaknya kunjungan Bush ke Indonesia, rasanya agak berlebihan jika harus mengorbankan banyak pihak yang notabene adalah warga negara Indonesia, pemilik sah dari negeri ini. Anak-anak sekolah disunat jam belajarnya, pedagang kaki lima kehilangan kesempatan untuk mengais rezeki, milyaran rupiah anggaran negara dikeluarkan, dan bahkan hak orang untuk berkomunikasi menggunakan handphone pun dikorbankan demi menyambut Uncle Sam.
 
Nah, sebagai bagian dari sekian juta pengguna handphone di Indonesia, apa komentar Anda?
 


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

1 Comments:

At 11/16/2006 02:39:00 pm, Anonymous Anonymous said...

coba kalo bush mendaratnya di lapangan sempur yg ada di seblah kebun raya / istana

 

Post a Comment

<< Home