SMS
SMS, sebuah serbuan produk teknologi yang dalam waktu relatif singkat telah mengobrak-abrik kebiasaan yang telah berakar. Kebiasaan menulis kartu pos, surat, telegram, dipecundangi tanpa syarat oleh sebuah euforia sekaligus budaya baru: berkirim SMS.
Kecerdikan industri musik, dalam hal ini dangdut, memanfaatkan momentum ini dengan menciptakan lagu yang akrab di akar rumput, namun diam-diam mulai menyelinap ke relung telinga kalangan atas. Ada simbiosis mutualisma di sini. Lagu SMS memanfaatkan momentum kepopuleran gaya hidup ber-SMS ria, dan budaya SMS sendiri semakin kokoh eksistensinya gara-gara kehadiran lagu ini.
Ketika satu fenomena sosial dihasilkan oleh industri, jelas banyak pihak yang berkepentingan dan diuntungkan di sana. Industri telepon selular, content provider, dsb, menangguk laba dari semakin populernya SMS, baik lagu mau pun kebiasaan SMS.
Sejak munculnya lagu Bang Toyib, baru SMS inilah yang mampu menandingi kepopuleran lagu yang saya sebut terdahulu. Sayangnya, sekali lagi, sayangnya, kedua lagu tersebut merupakan adaptasi dari lagu lain yang saya sendiri tidak tahu apakah prosesnya dilalui sesuai dengan aturan atau tidak. Bang Toyib, setahu saya lagunya persis sebuah lagu Qasidah yang judulnya entah apa, tapi ada kata-kata 'Ya Toyyib, ya Toyyib' di bait-bait liriknya. Sementara lagu SMS konon diambil mentah-mentah dari sebuah lagu India. Sayang, sayang sekali...
Namun terlepas dari segala urusan legal dalam proses pembuatannya, saya ajak Anda untuk ikut meraba-raba jejak kepopuleran lagu SMS yang fenomenal itu. Siapa tahu Anda belum pernah mendengarnya. Sayang juga kalau sebuah fenomena besar sosial seperti ini sampai luput dari perhatian kita. Biarlah kita kesampingkan dulu segala kontroversi yang menyertai hadirnya lagu tersebut. Saatnya mendengarkan lagu dangdut dalam format MIDI yang saya dapatkan dari blog-nya Nabilla ini. Selamat ber-SMS!
SMS - Ria Amellia
Bang sms siapa ini bang ...
Bang pesannya pake sayang sayang
Bang nampaknya dari pacar abang
Bang hati ini mulai tak senang
Bang tolong jawab tanyaku abang
Bang nanti hape ini ku buang
Bang ayo dong jujur saja abang
Bang kalo masih sayang ...
Kalau bersilat lidah memang abang rajanya
Tlah nyata abang salah masih saja berkilah
Orang salah kirimlah
Orang iseng iseng² lah
Orang salah kirimlah
Orang iseng iseng² lah
Mulai dari sekarang hape aku yang pegang
Tags: Music, Daily Life, Culture
0 Comments:
Post a Comment
<< Home