BUKA MULUT: Sensasi Iklan Sentuhan Jadul

"Lag apz.. Lagi apa?"
"Maksi... Makan siang."
"Samsi... Sama siapa?"
"MTZ...Mo tau aza.."
"Eddy Soed Rahmat Kartolo... Maksud loe?"
"Santi Sutomo... See you tomorrow!"

Itu kurang lebih dialog dalam iklan IM3 di televisi. Durasinya sangat singkat, dialog disampaikan dengan cepat dan dengan gaya yang anak muda banget. Visualiasinya hanya menampilkan layar handset, berisi tulisan SMS yang sama dengan dialog.

Yang menarik, buat saya, adalah gagasan cemerlang di balik pembuatan iklan ini. Perhatikan bahwa meski disampaikan dengan gaya anak muda, tapi nuansanya jelas menyodorkan atmosfir 'jadul' alias jaman baheula. Lihat saja nama-nama Eddy Soed, Rahmat Kartolo, dan Santi Sutomo yang merupakan beberapa ikon yang sangat 70-an. Kesan ini diperkuat dengan munculnya orang yang sedang SMS-an: sesosok perempuan yang kira-kira mengalami masa remaja di tahun 70-an.

Kesan pertama saya ketika mendengar/menonton iklan ini adalah tersenyum. Lucu, melihat ungkapan bergaya anak muda tapi bernuansa 'oldies'. Dan hal ini yang menuntun saya untuk memelototi iklan tersebut beberapa kali sampai dialognya hapal di luar kepala.

Catchy! Ini adalah gerbang pertama yang dibutuhkan oleh sebuah iklan. Artinya, iklan harus bisa menarik perhatian pendengar/penonton pada kesan pertama. Dan iklan IM3 ini berhasil melakukan hal itu. Tim kreatif di balik pembuatan iklan tersebut layak mendapat acungan jempol, karena merekalah otak di balik keberhasilan atau kegagalan sebuah iklan.

Contoh kegagalan tim kreatif sebuah iklan, bisa dilihat pada produk akhirnya yang terkadang membuat kita sebal dan ingin muntah. Misalnya, sebuah iklan produk cat rambut yang klimaksnya menampilkan seorang pria kelimis mengucapkan dialog yang kaku dan aneh, "Aduh Mama, cantiknya!"

Hoeekkhh....