BUKA MULUT: Rapat Yang Bikin Suntuk

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

December 16, 2006

Rapat Yang Bikin Suntuk

Jum'at, 15 Desember 2006. Ini kali kedua saya menghadiri sosialisasi ARSLI (Asosiasi Radio Siaran Lokal Indonesia) wilayah Priangan Timur. Yah, semacam tandingannya PRSSNI gitu deh. Secara umum tidak ada yang baru pada pertemuan kali ini. Masih berkutat soal program asosiasi dan rencana pembentukan pengurus daerah.
 
Yang agak berbeda adalah, dulu bayar, sekarang gratis. Pesertanya juga lebih banyak, Tasik, Ciamis, Garut, dan Banjar. Selain itu ada juga pembicara tamu dari Forum Radio Jaringan (FRJ) Indonesia.
 
Sesi pertama, basa-basi Ketua Umum ARSLI Pusat, Pak Yoni. Berikutnya giliran Pak Ujang, Sekretaris FJR Pusat, yang baru saja sukses menggelar IBEX (Indonesian Broadcasting Expo) di Bali beberapa waktu lalu. Paparan selanjutnya adalah soal teknologi siaran. Dua dari tiga teknologi baru yang masih saya ingat adalah IBOC dan DAB, yang menghasilkan kualitas suara jauh lebih baik dari teknologi analog. Sayangnya, invest teknologi ini sangat mahal buat kebanyakan radio'gurem' di daerah. Plus, perlu receiver khusus yang saat ini belum memasyarakat.
 
Itu juga yang saya kritik sebagai 'sesuatu yang baru sampai pada tataran konseptual dan tidak membumi, ketika disampaikan di hadapan radio-radio gurem. Dengan invest yang milyaran rupiah, ini persis seperti kita bicara soal makan enak di restoran, di sebuah desa yang penduduknya menderita busung lapar.' Untuk radio sindikasi yang anggotanya antara lain Trijaya, Delta, Prambors, Hard Rock, dan beberapa nama beken lainnya, invest sebesar itu tentu tidak jadi masalah. Tapi untuk radio daerah? Tidak ada relevansinya kecuali sebagai tambahan wawasan dan 'hiburan'.
 
Sesi dua, gilirannya Pak Yoni bicara soal ARSLI. Isinya kurang lebih sama seperti apa yang saya dengar setahun lalu. Hanya jika dulu agak gelagapan ketika saya tanya soal program kerja, sekarang terlihat lebih jelas. Paling tidak, rencana kerja kan harus ada, gitu lho Pak!
 
Agak mulai bosan karena beberapa hal. Pertama, materi yang disampaikan memang sudah saya ketahui. Kedua, sikap beberapa penanya yang lebih terkesan ingin jadi perhatian, ketimbang mengajukan pertanyaan yang 'berisi'. Akibatnya, ada peserta yang terus-terusan bertanya sampai lebih dari tujuh kali! Berturut-turut pula!
 
Saya mencoba mengusir kebosanan dengan baca-baca majalah. Masih juga. Gimana kalau..nah ini dia. Menatap wajah cantik Bu Selly yang duduk di depan. Bu Selly adalah pengurus sementara ARSLI Wilayah Priangan Timur. Ternyata tidak terlalu banyak menolong, karena peserta yang terus-terusan mengajukan 'pertanyaan bodoh' tadi, mau tidak mau mengganggu konsentrasi saya. Jadi maaf Bu Selly, kecantikan Anda ternyata baru bisa saya apresiasi dengan baik dan benar hanya pada situasi dan kondisi yang tepat :-)
 
Ya sudah, daripada muntah, saya memilih keluar ruangan, menikmati sebatang rokok di taman hotel. Hmmhh..lumayan, jadi rada seger. Tapi juga muncul gangguan lain.  Cacing-cacing di perutku menagih jatah. Mau makan sendiri, nggak enak dengan temen-temen yang lain. Jadi, pasrah sajalah, berusaha menikmati sensasi rasa lapar.
 
Penderitaan baru berakhir pukul 9 malam. Meeting yang berlangsung sejak pukul 3 sore bubaran. Entah apakah penanya beruntun yang tadi sudah jadi selebriti atau belum. Tapi yang pasti saya legaaa, karena selain terlepas dari keharusan mendengar 'celotehan sampah', saya juga bisa segera menikmati ayam goreng panas di pinggiran jalan Tasikmalaya. Hmmm...yummy!
 
 
SundaBlog


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home