Bukan Juara Tapi Bermental Juara
Juara berarti pemenang. Champion dalam bahasa Inggris. Johan dalam bahasa Malaysia. Jawara dalam bahasa Sunda. Semuanya merujuk kepada satu arti: yang terbaik. Terbaik dari sisi mana? Tentu bukan terbaik menurut peserta, melainkan terbaik versi penilai, yang memiliki hak penuh untuk menentukan mana yang baik dan mana yang tidak. Mana yang patut dihargai mana yang sampah.
Sungguh tidak mudah memang untuk menentukan juara. Apalagi ketika yang dinilai adalah sesuatu yang tidak bisa dinilai seperti soal matematika, yang 2 kali 2 jumlahnya pasti 4, sampai kapan pun. Menilai tulisan misalnya. Meski ada standar teknis yang bisa dijadikan dasar penilaian, tapi tetap saja tidak bisa lepas dari soal selera, kedekatan pribadi, popularitas dan lain sebagainya.
Lalu apakah ini berarti bahwa menilai sebuah tulisan tidak bisa fair dan hasilnya pasti tidak bisa valid? Tentu tidak demikian. Meski masih bisa diperdebatkan, selama unsur subjektivitas tidak mendominasi selama proses penilaian, maka hasilnya tetap sah dan harus dipatuhi. Bagaimana jika ada yang tidak puas? Ini adalah hal yang sangat wajar, namanya juga pendapat. Orang boleh saja tidak puas jika dalam pandangan yang bersangkutan ada hal-hal yang menurutnya tidak fair. Lagi-lagi ini soal selera.
Yang jelas, ketidakpuasan tidak bisa dijadikan alasan untuk menganulir sebuah keputusan yang telah ditetapkan. Apalagi jika sebelumnya sudah disepakati bahwa keputusan penilai/juri tidak bia diganggu gugat. Kemampuan untuk bersikap arif dan menerima keputusan adalah sikap mental seorang juara. Meskipun tidak juara? Ya, meskipun tidak juara.
Tahukah Anda bahwa tidak setiap juara bermental juara? Demikian juga sebaliknya. Kita tidak bisa mengklaim bahwa yang tidak juara tidak memiliki mental juara. Artinya yang juara bisa saja tidak bermental juara, dan yang tidak juara bisa saja bermental juara. Yang paling baik tentu juara yang bermental juara. Yang tidak juara? Jangan kuatir. Menjadi juara bukanlah tujuan. Karena yang lebih penting adalah berproses untuk menjadi seseorang yang bermental juara, dan tidak menjadikan juara sebagai tujuan akhir. Dan sejatinya, ukuran kualitas karya seseorang tidak mutlak ditentukan oleh terpilih atau tidaknya karya tersebut menjadi juara.
Yang paling penting, teruslah berkarya!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home