BUKA MULUT: Shameless Generation, Coming Soon!

Benarkah sekarang semakin banyak manusia yang kehilangan rasa malunya? Untuk menjawabnya tentu tidak mudah. Orang jaman sekarang selalu menuntut segala sesuatu serba eksak, serba pasti. Harus ada parameter yang jelas, harus ada bukti yang kuat, dan sebagainya. Artinya, hanya mereka yang punya kapasitas keilmuan mumpuni yang berhak menjawabnya, karena akan didukung oleh data dan bukti yang kuat.

Tapi apakah itu berarti orang kebanyakan seperti saya tidak punya hak untuk menilai sesuatu? Rasanya sih kalau sekedar untuk menilai sesuatu, hingga saat ini belum ada undang-undang yang melarang. Jadi, barangkali masih bolehlah saya mengatakan bahwa memang semakin banyak orang yang kehilangan rasa malunya. Benarkah demikian?

Saya tidak punya parameter yang sahih secara keilmuan. Tapi kalau kita menggunakan rasa, yakinlah bahwa memang kenyataan seperti itu ada di sekitar kita. Kejadian menghebohkan baru-baru ini, yakni beredarnya rekaman singkat adegan syur yang diduga dilakukan seorang petinggi DPR dengan seorang penyanyi dangdut, menjadi salah satu fakta tak terbantahkan.

Seperti biasa, kasusnya masih menggantung. Dan saya tidak hendak ikut mengurusi soal sanksi hukum dan segala tetek bengeknya. Yang saya lihat adalah, betapa seorang tokoh (kalau adegan itu benar-benar dilakukan oleh yang bersangkutan) telah kehilangan rasa malunya. Betapa adegan yang seharusnya bukan untuk konsumsi publik, bisa ditonton oleh siapa saja. Dan lebih jauhnya, terlepas dari adanya rekaman tersebut, adalah perilaku tidak terpuji dari tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang tokoh, seorang wakil rakyat!

Selain itu terungkap juga bahwa ada beberapa rekaman sejenis dengan pelaku yang berbeda, namun berlatar belakang kurang lebih sama: orang yang seharusnya jadi panutan. Konon, beberapa yang lain ini aktor-nya adalah pejabat. Seperti inikah panutan abad 21?

Benar atau tidaknya adegan-adegan dalam rekaman-rekaman tersebut dilakukan oleh mereka secara hukum, itu soal lain. Tapi yang jelas, ini adalah cerminan bahwa - seperti saya katakan di awal tulisan - memang semakin banyak manusia yang kehilangan rasa malunya.

Bukan cuma mengobral adegan syur saja sebenarnya. Banyak hal lain yang juga tidak kurang aib-nya. Misalnya, banyak para pelaku korupsi yang sama sekali tidak terlihat malu ketika ketahuan dan bahkan mendapat hukuman. Yang ada malah kesan bangga karena - mungkin - nama yang bersangkutan semakin sering disebut-sebut di berbagai media. Barangkali malah merasa hebat karena namanya menjadi terkenal?

Dengan latar belakang masyarakat yang masih mengagungkan budaya patron, tidak usah heran jika kejadian-kejadian seperti ini akan terus berulang. Mereka para pelopor yang menciptakan budaya tidak-punya-malu, akan ditiru oleh para pengagumnya, atau oleh mereka yang menyangka bahwa perbuatan seperti itu patut ditiru. Maklum, para pelopor ini adalah tokoh-tokoh panutan.

Jadi, nantikan serial film-film pendek selanjutnya. Nantikan koruptor-koruptor kakap berikutnya. Nantikan generasi penjahat kerah putih yang tidak kalah hebatnya. Saksikan meriahnya aksi generasi yang telah kehilangan rasa malunya. Coming soon!