BUKA MULUT: Kapan Ya, Internet Bisa Murah?

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

December 10, 2006

Kapan Ya, Internet Bisa Murah?

Lahir di Indonesia memang serba salah. Rakyat dituntut untuk pinter. Tapi sarana untuk pinter dibikin mahal. Lihat saja. Biaya sekolah semakin mencekik leher, padahal cari uang rasanya kok semakin susah. Dulu sekolah negeri lumayan bisa diandalkan. Meski tidak steril dari titipan, kita masih bisa berharap - mengandalkan otak yang nggak bodo-bodo amat - untuk bisa kuliah di PTN dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Sekarang? Setelah banyak perguruan tinggi berstatus BHMN, mana ada sekolah yang murah? Begitu juga jenjang sekolah di bawahnya.
 
Mau belajar sendiri? Bisa saja, tetapi.. buku-buku harganya mahaall! Lagian, nggak bakalan dapet ijazah. Padahal, akses kerja di Indonesia sangat ditentukan oleh selembar kertas: ijazah. Dan lembar kerta lainnya: Uang. Persetan dengan skill, kalau ijazah nggak ada. Hitam di atas putih, begitu istilahnya. Peduli amat soal otaknya cuma berisi angin!
 
Atau belajar lewat internet? Sama juga. Di tempat yang ada warnet, masih mending. Biaya akses terhitung lebih murah, dibanding akses di rumah pakai telkomnet yang hitung-hitungannya bisa dua kali lipat harga warnet. Lucunya, ketika ada orang yang berjuang habis-habisan berjuang agar internet bisa murah semacam Onno W. Purbo, pemerintah boro-boro mendukung, malah terkesan memusuhi. Aneh.
 
Seorang teman di Malaysia bercerita, internet di sana bukan lagi barang aneh bagi orang kebanyakan. Penyebabnya, mereka bisa akses di rumah dengan harga yang sangat murah, selain juga internet cafe alias warnet yang konon tersebar hingga ke pelosok. Makanya jangan heran jika Malaysia lebih cepat maju dibanding Indonesia.
 
Bulan ini dan bulan-bulan selanjutnya, saya harus berusaha diet ketat soal akses internet. Soalnya, sudah tiga bulan ini tekor terus! Online masih menjadi barang yang sangat mewah buat orang-orang seperti saya. Jadi, hidup sederhana adalah keharusan, dan bukan pilihan, karena memang tidak ada pilihan lain. Mau apa lagi?  Nebeng di kantor? Maaf, saya nggak punya kantor!
 
Telkomnet sebenarnya bisa jadi solusi murah untuk mencerdaskan bangsa, kalau saja ada political will dari pemerintah. Jika biayanya dibikin murah, transfer pengetahuan dan teknologi akan lebih cepat sampai, bahkan ke pelosok-pelosok di tanah air. Toh rasanya Telkom tidak akan rugi, karena masih bisa menangguk laba di ladang yang lain. Masa sih, yang diomongin cuma rugi dan rugi! 
 
Ah, tapi ini kan cuma omongan ngelantur dari orang yang suka mimpi. Mimpi akses inernet bisa murah, atau gratis. Mimpi biaya sekolah bisa murah, atau gratis. Mimpi pengangguran hanya nol koma nol sekian persen, atau bahan nol persen! Padahal, omongan orang yang nggak mimpi saja nggak didenger pemerintah, apalagi omongan orang mimpi. Untungnya, saat ini belum ada Undang-Undang Anti Mimpi. Kalau ada, celakalah saya dan orang-orang yang masih bisa bertahan hingga saat ini, hanya karena masih bisa bermimpi!
 


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

5 Comments:

At 12/11/2006 10:58:00 am, Anonymous Anonymous said...

murah meriah = numpang ngenet di kampus :-)

 
At 12/11/2006 03:48:00 pm, Anonymous Anonymous said...

berbahagialah mereka yang masih punya kampus :-)

 
At 12/20/2006 10:43:00 pm, Anonymous Anonymous said...

Kalau Negara Ini Masih Bernama INDONESIA, Keinginan Untuk Memiliki Akses Internet Yang Super Cepat Dan MURAH, Kemungkinan Kita Harus Banyak2 Tidur. Dengan Kata Lain Semua Itu Cuma Mimpi. ORANG MISKIN DILARANG PINTAR. Terima Kaish

 
At 12/20/2006 10:55:00 pm, Anonymous Anonymous said...

Para petinggi di negara kita ini semuanya pada tolol, ga ngerti internet jadi urusan internet ga pernah diperdulikan oleh mereka.

 
At 12/21/2006 02:36:00 am, Anonymous Anonymous said...

Setuju! Pantesan ya..ada Republik Mimpi..

 

Post a Comment

<< Home