BUKA MULUT: BENCANA LAPTOP DPR

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

March 27, 2007

BENCANA LAPTOP DPR

Bencana terjadi di mana-mana. Yang terbaru adalah bencana laptop DPR. Meski belum terealisasikan, tapi rencana pengadaannya saja sudah saya anggap bencana besar. Kenapa demikian? Karena hal itu mencerminkan telah runtuhnya nurani kemanusiaan dari hati manusia-manusia yang seharusnya menjadi pembela rakyat, dan bukan sebaliknya menghambur-hamburkan uang rakyat.
 
Bayangkan saja, harga yang diajukan untuk membeli laptop tersebut adalah 21 juta per unit untuk 550 anggota DPR Pusat. Totalnya adalah 12,1 milyar rupiah. Jumlah tersebut belum termasuk biaya pembelian aksesoris (seperti scanner dll.) yang konon dianggarkan seharga lebih dari 1 milyar rupiah.
 
Miris saya mendengarnya. Mereka benar-benar tidak punya perasaan, bahkan TIDAK TAHU MALU! Di saat banyak sekali manusia Indonesia yang untuk makan saja harus berjuang setengah mati, para anggota dewan yang terhormat ini justru mengajukan anggaran untuk membeli benda yang menurut saya sudah pasti MUBAZIR!
 
Kenapa demikian? Dalam salah satu program TV, pengamat politik Arbi Sanit mengungkapkan bahwa jumlah anggota DPR yang bisa mengetik tidak lebih dari 50%. Jadi pembelian laptop canggih dengan fasilitas komplit itu jelas-jelas merupakan kemewahan yang sia-sia, karena jangankan memanfaatkan fasilitas canggih, untuk mengetik saja tidak semua anggota dewan mampu melakukannya . Uang sejumlah itu akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk membantu rakyat, warga negara Indonesia, yang terkena bencana.
 
Selain itu, pekerjaan di DPR sudah cukup lengkap fasilitasnya. Di masing-masing fraksi dan komisi sudah dilengkapi dengan staf ahli dan juga staff administrasi. Jadi kalau alasannya adalah untuk peningkatan kinerja anggota dewan seperti yang diungkapkan Agung Laksono sang ketua dewan, yang perlu dilakukan adalah meng-upgrade otak dan hati para anggota dewan ini agar lebih cerdas dan halus perasaannya, sehingga mampu membaca keinginan rakyat yang konon diwakilinya.
 
Bicara soal harga, ICW (Indonesia Corruption Watch) bahkan menduga telah terjadi mark-up dalam pengajuan anggaran tersebut. Menurut ICW, laptop dengan specs seperti yang diajukan bisa diperoleh dengan harga 10 sampai 15 juta rupiah saja. Buat saya itu bahkan sudah terlalu mahal, karena kalau toh keperluannya hanya untuk mengetik, laptop bekas seharga dua juta pun sudah terlalu mewah buat mereka.
 
Sekarang, mari kita tunggu apakah rencana pembelian laptop tersebut akan goal atau tidak. Kalau batal, berarti masih tersisa sedikit rasa malu di hati para anggota dewan yang tidak terhormat itu. Tapi bila goal, maka marilah kita sama-sama berdoa agar Tuhan masih mau mengampuni mereka, karena pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat seperti ini merupakan dosa yang sangat besar dan hanya dilakukan oleh orang-orang munafik berhati bejat yang tidak berperikemanusiaan!
 


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home