BUKA MULUT: HP Second, Siapa Takut?

Close

 

Jangan Lupa

DAFTAR AGLOCO DI SINI!

Download Gratis!

FREE AGLOCO EBOOK di SINI!

March 01, 2007

HP Second, Siapa Takut?

Ya, kenapa nggak? Handphone bekas toh tidak selalu berarti HP yang 'sakit-sakitan'. Tapi tentu saja ada syarat-syaratnya. Bukaaan..bukan ayam putih plus kemenyan dan kembang setaman, melainkan serangkaian tindakan yang merupakan cerminan dari prinsip kehati-hatian. Ini perlu dilakukan, agar kita tidak menyesal di kemudian hari.
 
Secara teknologi berkembang begitu pesat, handphone yang kita anggap paling canggih bisa segera menjadi ketinggalan dalam waktu singkat, dan digantikan oleh model berikutnya yang pasti lebih canggih. Dan pergeseran seperti itu bisa berlangsung hanya dalam waktu satu atau dua bulan. Yang jadi pertanyaan adalah, benarkah kita selalu memerlukan HP baru berteknologi tinggi? Jawabannya bisa macam-macam, tergantung keperluan kita. Nah,jika Anda merasa bahwa tidak semua fitur dan kecanggihan HP model terbaru Anda butuhkan, maka tidak ada salahnya Anda membeli HP second-hand alias bekas, meski dengan model yang tidak terlalu baru.
 
Cuma, ya itu tadi, diperlukan kehati-hatian sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Yang terpenting adalah memastikan bahwa semuanya OK, mulai dari soal batere yang tidak bermasalah hingga fungsi HP yang harus tidak terkunci dan yakin bisa digunakan sebagaimana mestinya. Kenapa demikian? Biasanya HP curian atau spanyol (separo nyolong) akan dikunci dan tidak bisa digunakan karena pemilik aslinya akan menghubungi service provider dan mengajukan permohonan untuk mengunci atau merubah account miliknya. Akibatnya, HP yang dicuri tersebut tidak akan bisa lagi digunakan oleh siapa pun.
 
Berikut ini beberapa prinsip kehati-hatian yang perlu Anda jadikan pegangan sebelum Anda memutuskan untuk membeli HP second.
  • Prinsip 1
    Cobalah untuk mengecek siapa pemiliknya. Jika Anda membeli HP bekas dari orang yang benar-benar tidak Anda kenal, tanyakanlah tentang kapan dan di mana dia membeli HP tersebut. Lalu jangan lupa juga untuk memintanya menunjukkan dokumen-dokumen yang biasanya menyertai sebuah handphone. Jika ternyata ia tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen tersebut, jangan membelinya, karena ada kemungkinan itu HP curian. Jadi, kalaupun karena sesuatu hal Anda terpaksa membeli HP bekas dari orang tidak Anda kenal, mintalah identitas lengkap yang bersangkutan, termasuk nomor telepon, alamat rumah, dan alamat kantor atau tempat dia bekerja. Pastikan bahwa semua data tersebut asli. Gunanya, jika nanti ternyata bahwa HP yang Anda beli ternyata HP curian, Anda tinggal memberikan semua data tersebut ke polisi dan Anda bisa meminta kembali uang Anda.
  • Prinsip 2
    Periksalah apakah HP tersebut masih berfungsi dengan baik? Berapa lama baterenya bisa bertahan? Apakah layarnya masih bisa berfungsi dengan baik? Apakah fitur-fitur lainnya - seperti kamera misalnya - juga masih berfungsi normal? Jika dianggap perlu, mintalah waktu barang sehari kepada orang yang mau menjual HP tersebut, agar Anda bisa mengecek berapa lama baterenya bisa bertahan. Kalau ia keberatan, Anda perlu curiga, jangan-jangan memang ada masalah dengan hal itu.
  • Prinsip 3
    Hati-hati dengan harga yang terlalu mahal atau juga terlalu murah, karena kemungkinan besar itu adalah benar-benar HP curian. Harga yang terlalu mahal bisa jadi karena pencurinya perlu biaya untuk memperbaiki, menghapus memorinya atau mungkin memolesnya, sehingga biayanya dibebankan kepada pembeli. Sebaliknya, HP dengan harga yang terlalu murah juga mencurigakan. Siapa tahu si penjual ingin cepat-cepat melepas HP karena takut keburu ketahuan bahwa itu HP curian.
Nah, sekarang bagaimana kalau kita membeli HP bekas di counter/gerai yang saat ini menjamur? Masih perlukah kita berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diuraikan tadi? Jelas perlu. Pokoknya di mana pun Anda membeli HP bekas, tetap harus berpegang pada prisip kehati-hatian. Bukankah sering kita dengar ada counter tertentu yang membeli HP bekas untuk dijual kembali tanpa meneliti asal-usul HP tersebut? Belum lagi, kadang-kadang ada HP yang kondisinya sudah 'uzur' kemudian dipermak hingga kelihatan 'kinclong', padahal tidak kuat bertahan lama. Jangan sampai kita baru beli beberapa hari, sudah rusak lagi. Kalau mereka tidak teliti, maka kitalah yang harus teliti.
 
Terlepas dari semua itu, membeli HP bekas bisa sangat membantu kita dalam menghemat pengeluaran. Apalagi jika motivasi kita untuk memiliki HP adalah benar-benar untuk menggunakannya sesuai fungsi dasarnya, yakni untuk menelepon dan SMS. Asal kita teliti sebelum membeli, kita juga bisa menikmati kenyamanan berkomunikasi dengan harga yang murah. HP second, siapa takut?
 


Saatnya mendapatkan hak kita. Surfing dibayar. Referring temen juga dibayar. Daftar GRATIS! Di Agloco, nggak ada biaya tersembunyi. 100% GRATIS!!

2 Comments:

At 3/02/2007 09:01:00 am, Blogger Amorita Kurnia Dewi said...

sampai saat ini aku lebih suka beli hp second daripada baru, alasannya simple aja yaitu murah. bagiku yang penting hp itu bisa buat telpon dan sms, itu aja udah cukup ^_^

 
At 3/03/2007 11:56:00 am, Anonymous Anonymous said...

Sammmaa dong.. Pernah sih beli baru tapi model lama, dan itu sudah berapa tahun yang lalu :-) Ya, yang penting fungsi dasarnya terpenuhi..

 

Post a Comment

<< Home