Lari Pagi
Bertambahnya usia ternyata bukan berarti  bertambah sehat, bertambah kuat. Sebaliknya, seiring dengan semakin ausnya  organ-organ tubuh yang dimakan usia, semakin sering pula keluhan muncul, bahkan  gara-gara hal-hal kecil. Jika di usia remaja jogging keliling lapangan sebanyak  lima putaran nggak bikin ngos-ngosan, maka efeknya menjadi sangat berbeda di  usia 30-an. 
 Jogging pagi-pagi alias lari pagi - begitu  istilah populernya - adalah olahraga favorit saya dan mungkin juga banyak orang  antara tahun 80-an dan 90-an. Bahkan sempat ada lagu dangdut judulnya "Lari  Pagi". Yang nyanyi Oma Irama (dulu namanya memang begitu, dan baru setelah  pedangdut yang raden ini pergi haji berubah menjadi Raden Haji Oma alias Kak  Rhoma :-). 
 Buat saya, olahraga ini menjadi pilihan  utama karena beberapa alasan:
 -    Murah, karena tidak perlu sarana atau tempat khusus. Bisa di mana saja. Boleh pakai sepatu, atau boleh juga nyeker kalau nggak ada.
-    Efektif, karena konon inilah olahraga yang sekali jalan bisa menggerakkan hampir seluruh bagian tubuh sekaligus.
-    Cuma olahraga ini yang saya bisa. Saya memang bukan pecinta olah raga dan tidak menguasai satu pun olahraga permainan. Untunglah Tuhan menciptakan si 'Lari Pagi' ini. Nggak perlu dipelajari, nggak perlu keterampilan khusus ataupun latihan khusus untuk melakukannya.
Dan itu dulu. Sudah lama saya meninggalkan  kebiasaan rutin di pagi hari yang menyehatkan itu. Maklum, keharusan untuk cari  makan menyebabkan saya terpaksa menjalani hidup yang sangat tidak teratur.  Terkadang saya harus begadang beberapa hari ketika pekerjaan harus selesai  secepatnya, dan itu yang membuat jadwal tidur dan bangun saya jadi ngaco.  Akibatnya, kebiasaan lari pagi terpaksa ditinggalkan cukup lama. 
 Tapi dasar jodoh, belakangan - tepatnya  sudah lima hari ini - saya kembali harus kencan dengan si Lari Pagi ini.  Gara-garanya, sempat kena asam urat sampai nggak bisa jalan. Setelah sembuh, ada  yang ngasih tips, katanya harus banyak minum dan juga olah raga. Wah, kalau yang  namanya olah raga, saya nggak punya pilihan lain kecuali si favorit ini.  
 Ternyata nggak mudah juga. Otot-otot yang  sekian lama istirahat, membuat saya cukup menderita juga di hari pertama. Ngilu,  pegel dan kawan-kawan. Ditambah lagi, ya itu tadi, usia 20-an sudah lewat.  Stamina sudah jauh menurun dan penderitaan ini nyaris membuat saya mogok :-)  Tapi pelan-pelan efek positifnya mulai terasa. Badan terasa lebih segar, makan  jadi nikmat, tidur lebih nyenyak dll. Enak juga ternyata..
 Makanya, yuk lari pagi  yuuuk...!!
 Tags: Excercise, Daily Life 
    
    
 
	




1 Comments:
tapi katanya lari pagi ga bagus, jadi gimana dun?
Post a Comment
<< Home