HP Second, Siapa Takut?
Ya, kenapa nggak?  Handphone bekas toh tidak selalu berarti HP yang 'sakit-sakitan'. Tapi  tentu saja ada syarat-syaratnya. Bukaaan..bukan ayam putih plus kemenyan dan  kembang setaman, melainkan serangkaian tindakan yang merupakan cerminan dari  prinsip kehati-hatian. Ini perlu dilakukan, agar kita tidak menyesal di kemudian  hari.
 Secara teknologi berkembang  begitu pesat, handphone yang kita anggap paling canggih bisa segera menjadi  ketinggalan dalam waktu singkat, dan digantikan oleh model berikutnya yang pasti  lebih canggih. Dan pergeseran seperti itu bisa berlangsung hanya dalam waktu  satu atau dua bulan. Yang jadi pertanyaan adalah, benarkah kita selalu  memerlukan HP baru berteknologi tinggi? Jawabannya bisa macam-macam, tergantung  keperluan kita. Nah,jika Anda merasa bahwa tidak semua fitur dan kecanggihan HP  model terbaru Anda butuhkan, maka tidak ada salahnya Anda membeli HP second-hand  alias bekas, meski dengan model yang tidak terlalu baru. 
 Cuma, ya itu tadi,  diperlukan kehati-hatian sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Yang  terpenting adalah memastikan bahwa semuanya OK, mulai dari soal batere yang  tidak bermasalah hingga fungsi HP yang harus tidak terkunci dan yakin bisa  digunakan sebagaimana mestinya. Kenapa demikian? Biasanya HP curian atau spanyol  (separo nyolong) akan dikunci dan tidak bisa digunakan karena pemilik aslinya  akan menghubungi service provider dan mengajukan permohonan untuk mengunci atau  merubah account miliknya. Akibatnya, HP yang dicuri tersebut tidak akan bisa  lagi digunakan oleh siapa pun. 
 Berikut ini beberapa prinsip  kehati-hatian yang perlu Anda jadikan pegangan sebelum Anda memutuskan untuk  membeli HP second. 
 -    Prinsip 1
 Cobalah untuk mengecek siapa pemiliknya. Jika Anda membeli HP bekas dari orang yang benar-benar tidak Anda kenal, tanyakanlah tentang kapan dan di mana dia membeli HP tersebut. Lalu jangan lupa juga untuk memintanya menunjukkan dokumen-dokumen yang biasanya menyertai sebuah handphone. Jika ternyata ia tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen tersebut, jangan membelinya, karena ada kemungkinan itu HP curian. Jadi, kalaupun karena sesuatu hal Anda terpaksa membeli HP bekas dari orang tidak Anda kenal, mintalah identitas lengkap yang bersangkutan, termasuk nomor telepon, alamat rumah, dan alamat kantor atau tempat dia bekerja. Pastikan bahwa semua data tersebut asli. Gunanya, jika nanti ternyata bahwa HP yang Anda beli ternyata HP curian, Anda tinggal memberikan semua data tersebut ke polisi dan Anda bisa meminta kembali uang Anda.
-    Prinsip 2
 Periksalah apakah HP tersebut masih berfungsi dengan baik? Berapa lama baterenya bisa bertahan? Apakah layarnya masih bisa berfungsi dengan baik? Apakah fitur-fitur lainnya - seperti kamera misalnya - juga masih berfungsi normal? Jika dianggap perlu, mintalah waktu barang sehari kepada orang yang mau menjual HP tersebut, agar Anda bisa mengecek berapa lama baterenya bisa bertahan. Kalau ia keberatan, Anda perlu curiga, jangan-jangan memang ada masalah dengan hal itu.
-    Prinsip 3
 Hati-hati dengan harga yang terlalu mahal atau juga terlalu murah, karena kemungkinan besar itu adalah benar-benar HP curian. Harga yang terlalu mahal bisa jadi karena pencurinya perlu biaya untuk memperbaiki, menghapus memorinya atau mungkin memolesnya, sehingga biayanya dibebankan kepada pembeli. Sebaliknya, HP dengan harga yang terlalu murah juga mencurigakan. Siapa tahu si penjual ingin cepat-cepat melepas HP karena takut keburu ketahuan bahwa itu HP curian.
Nah, sekarang bagaimana  kalau kita membeli HP bekas di counter/gerai yang saat ini menjamur? Masih  perlukah kita berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diuraikan tadi? Jelas  perlu. Pokoknya di mana pun Anda membeli HP bekas, tetap harus berpegang pada  prisip kehati-hatian. Bukankah sering kita dengar ada counter tertentu yang  membeli HP bekas untuk dijual kembali tanpa meneliti asal-usul HP tersebut?  Belum lagi, kadang-kadang ada HP yang kondisinya sudah 'uzur' kemudian dipermak  hingga kelihatan 'kinclong', padahal tidak kuat bertahan lama. Jangan sampai  kita baru beli beberapa hari, sudah rusak lagi. Kalau mereka tidak teliti, maka  kitalah yang harus teliti. 
 Terlepas dari semua itu,  membeli HP bekas bisa sangat membantu kita dalam menghemat pengeluaran. Apalagi  jika motivasi kita untuk memiliki HP adalah benar-benar untuk menggunakannya  sesuai fungsi dasarnya, yakni untuk menelepon dan SMS. Asal kita teliti sebelum  membeli, kita juga bisa menikmati kenyamanan berkomunikasi dengan harga yang  murah. HP second, siapa takut? 
 Tags: Cell-phone, miscellaneous
    
    
 
	




2 Comments:
sampai saat ini aku lebih suka beli hp second daripada baru, alasannya simple aja yaitu murah. bagiku yang penting hp itu bisa buat telpon dan sms, itu aja udah cukup ^_^
Sammmaa dong.. Pernah sih beli baru tapi model lama, dan itu sudah berapa tahun yang lalu :-) Ya, yang penting fungsi dasarnya terpenuhi..
Post a Comment
<< Home